RSS

Rabu, 04 Juli 2012

Baik atau buruk, siapa yang tahu ?

Suatu ketika ada seorang raja yang baik hati. Ia mempunyai seorang tabib yang sangat disayanginya. Setiap masalah yang dialami oleh sang raja, selalu diceritakan kepada tabibnya itu. Di saat musim panas, ada virus penyakit yang menyerang kerajaan tersebut. Penyakit itu berupa bintik-bintik merah di tangan dan hal itu mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa. Raja itupun juga terserang viru s yang sama. Lalu ia memanggil tabib kesayangannya dan berkata, “Hei tabib kesayanganku, apakah penyakit ini berakibat buruk bagiku ?”. Sang tabib pun menjawab, “Tuanku, baik atau buruk siapa yang tahu ?”. Lalu sang raja pun membiarkan penyakit itu. Lama kelamaan, penyakit yang dirasakan oleh sang raja semakin parah. Bintik-bintik yang muncul mulai menjadi luka dan mengeluarkan nanah. Luka itupun menngakibatkan telapak tangan sang raja harus diamputasi.Sang raja pun memanggil tabibnya dan berkata dengan sedikt marah ,”Tabibbb ! Dimana kau tabib ? Apa katamu dulu tentang penyakitku ? kini aku harus diamputasi gara-gara penyakit ini. Seharusnya dulu kau cepat-cepat mengobati penyakitku ini.”. Sang tabib pun menjawab dengan santai, “Tuanku, baik atau buruk siapa yang tahu ?”. Raja pun marah dengan semua perkataan dari tabib kesayangannya. Ia memasukkan tabib kesayangannya ke dalam penjara. Suatu hari, sang raja ingin sekali berburu ke hutan. Biasanya ia selalu ditemani oleh tabib kesayangannya ketik berburu di hutan. Kali ini ia harus sendiri berburu di dalam hutan. Ketika sang raja sudah berada di tengah-tengah hutan, ia bertemu dengan segerombolan anggota Suku Toronto yang sangat terkenal ganas di kerajaan itu. Tanpa pikir panjang, sang raja pun diculik dan di ikat di atas perapian. Namun, ketika tubuh sang raja hendak dikuliti, salah seorang dari Suku Toronto melihat suatu hal yang ganjil dan berkata, “ Lihat ! Orang ini tidak mempunyai telapak tangan. Kita tidak bisa memakannya jika anggota tubuhnya tidak lengkap.” Berdasarkan adat Suku Toronto, seseorang yang hendak dimakan harus mempunyai tubuh yang lengkap dan sehat. Maka dari itu, sang raja pun dibebaskan dan kembali ke kerajaan. Sesampainnya di kerajaan, ia langsung menemui tabib kesayangannya dan berkata, “Hei tabib, gara-gara telapak tanganku yang tidak ada, aku tidak jadi dimakan oleh Suku Toronto. Sang tabib hanya menjawab, “Tuanku, baik atau buruk siapa yang tahu ? Jika engkau tidak memenjarakan aku, pastilah aku yang dimakan oleh Suku Toronto. Karena kemanapun engkau pergi, aku selalu ikut dan tubuhku lengkap.” Sang Raja pun menjawab, “Baik atau buruk, siapa yang tahu ?” Refleksi : Dari cerita diatas, kita dapat menemukan makna yang mendalam bagi kita manusia yang sedang menjalani kehidupan ini. Melalui kata “Baik atau buruk, siapa yang tahu?”, kita diajak untuk berani melawan semua halangan dan permasalahan dalam hidup ini. Kita tidak boleh menyerah dalam satu permasalahan karena kita tahu baik atau buruknya dari segala hal yang kita lakukan. Tapi kita harus percaya bahwa bahwa sebuah akhir pastilah baik. Seperti halnya cinta yang selalu berakhir bahagia, jika kamu belum merasa bahagia, cintamu belumlah berakhir. (VCK)
Read Comments

My Cursor

Free Diamond Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com